Senin, 16 Mei 2011

Simulasi Setting dan Konfigurasi Router Cisco dengan Packet Tracer

       Sekarang kita akan mencoba mengkonfigurasi router dalam jaringan yang sederhana. Jaringan yang saya buat di sini terdiri dari 3 buah router dengan masing-masing router memiliki konfigurasi IP sebagai berikut.
  • Router 2 (Jaringan A : 10.121.1.0/24)
  • Router 0 (Jaringan B : 10.122.1.0/24)
  • Router 3 (Jaringan C : 10.123.1.0/24)
  • Jaringan antar router 0 dan router 2 : 10.122.69.0/24
  • Jaringan antar router 0 dan router 3 : 10.122.70.0/24
        Dalam tutorial Setting router ini, jaringan yang dibuat akan menggunakan routing static. Routing static maksudnya, kita membuat sendiri routing table-nya dan disimpan ke dalam memory router. Routing yang lain adalah dynamic routing. Dengan routing dynamic, kita lebih mudah dalam mengkonfigurasi router. Secara default, router cisco telah memiliki algoritma routing seperti RIP, EGP, BGP, dsb. yang telah tersimpan ke dalam memory. Administrator hanya tinggal memilih algoritma mana yang ingin digunakan.


        Routing static sesuai digunakan untuk jaringan dengan skala yang kecil sedangkan dynamic routing sesuai dengan jaringan dengan skala besar. Untuk jaringan dengan skala kecil, administrator jaringan lebih mudah memasukkan routing table karena hanya sedikit router yang digunakan. Sedangkan untuk jaringan dengan skala besar, dibutuhkan ketelitian yang tinggi karena banyaknya route untuk menghubungkan jaringan. 






Berikut ini adalah command yang diberikan untuk router 0
Router>enable *masuk ke privilege administrator
Router#configure terminal *masuk ke config
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#interface fastEthernet 0/0 *memilih interface FE 0/0
Router(config-if)#ip address 10.122.1.1 255.255.255.0 *setting IP dan subnet
Router(config-if)#no shutdown *mengaktifkan port FE
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 1/0
Router(config-if)#ip address 10.122.69.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 1/1
Router(config-if)#ip address 10.122.70.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#ip route 10.121.1.0 255.255.255.0 10.122.69.1 *memasukkan routing table
Router(config)#ip route 10.123.1.0 255.255.0.010.122.70.2
Router(config)#^Z *tekan ctrl+Z untuk keluar dari config
Router#
Command pada Router 2
Router>enable 
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 10.121.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 10.122.69.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 10.122.69.2
Router(config)#^Z
Command pada Router 3
Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 10.123.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 10.122.70.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 10.122.70.1
Router(config)#^Z
Router#
Router siap dihubungkan dengan komputer. Masukkan alamat IP komputer sesuai dengan jaringannya. Berikut ini adalah contoh IP address untuk jaringan di atas.
Jaringan A (sebelah kiri)
IP Address : 10.121.1.100
Netmask : 255.255.255.0
Gateway : 10.121.1.1
 
Jaringan B (tengah)
IP Address : 10.122.1.100
Netmask : 255.255.255.0
Gateway : 10.122.1.1
 
Jaringan C (kanan)
IP Address : 10.123.1.100
Netmask : 255.255.255.0
Gateway : 10.123.1.1

Semoga Bermanfaat.



Sumber : http://insanudin8.wordpress.com/

2 komentar:

  1. Terimakasih gan penjelasan danjuga configurasi dalam artikelnya bermanfaat

    moga bertambah ilmunya dan manfaat

    BalasHapus
  2. Thank you for nice information. please visit our web :
    here
    here

    BalasHapus