Senin, 25 Oktober 2010

Aministrative Distance

       Administrative distance (AD) adalah fitur yang dimiliki oleh router untuk memilih jalur terbaik ketika terdapat dua atau lebih jalur menuju tujuan yang sama dari dua routing protocol yang berbeda. Administrative distance menyatakan “reliability” dari sebuah routing protocol. Tiap routing protocol diprioritaskan terhadap yang lain dengan bantuan besaran/nilai Administrative Distance (AD).

Pemilihan Jalur Tebaik [The Best Path]
Administrative distance adalah kriteria pertama yang digunakan oleh router untuk menentukan routing protocol yang harus dijalankan, jika terdapat dua routing protocol yang menyediakan jalur untuk tujuan yang sama. AD adalah sebuah ukuran “trustworthiness” dari source of routing information. AD hanya mempunyai local significance, dan tidak melakukan advertise dalam routing update.
Nilai AD yang lebih kecil, lebih dipercaya/reliable. Contoh, Jika sebuah router menerima informasi tentang jalur menuju jaringan tertentu dari Open Shortest Path First (OSPF) (default administrative distance - 110) dan Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) (default administrative distance - 100), Router akan memilih IGRP karena IGRP lebih dipercaya/reliable karena memiliki AD yang lebih kecil dibandingkan OSPF.
Jika source address untuk IGRP hilang atau tidak dikenal, maka router akan memilih/menjalankan routing OSPF sampai IGRP aktif kembali.

Tabel Nilai Default Administrative Distance (AD) pada Router Cisco :



Route SourceDefault Distance Values
Connected interface0
Static route1
Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) summary route5
External Border Gateway Protocol (BGP)20
Internal EIGRP90
IGRP100
OSPF110
Intermediate System-to-Intermediate System (IS-IS)115
Routing Information Protocol (RIP)120
Exterior Gateway Protocol (EGP)140
On Demand Routing (ODR)160
External EIGRP170
Internal BGP200
Unknown*255


* Jika administrative distance 255, artinya router tidak mengenali source, sehingga route/jalur tidak akan diinstall/disimpan dalam table routing.

Jika anda menggunakan “route redistribution”, anda harus memodifikasi administrative distance dari Routing Protocol yang digunakan sehingga bisa melakukan prioritas. Contoh, anda ingin router memilih protocol RIP (AD 120) daripada IGRP (AD 100) ke tujuan yang sama. Anda harus memperbesar administrative distance untuk IGRP lebih dari 120, atau menurunkan administrative distance RIP lebih kecil dari 100.
Anda juga bisa memodifikasi administrative distance dengan menggunakan “distance command” pada “routing process subconfiguration mode”. Command ini menunjukkan bahwa “administrative distance” diterapkan pada “route/jalur” yang digunakan oleh “routing protocol” tertentu. Anda harus menggunakan prosedur ini ketika melakukan migrasi jaringan dari satu “routing protocol” tertentu ke “routing protocol” yang lain, dan route/jalur yang dipilih paling akhir adalah yang mempunyai nilai “administrative distance” terbesar. Perubahan administrative distance bisa menyebabkan “routing loops” dan “black holes”. Jadi, harap berhati-hati jika anda ingin merubah administrative distance.

Berikut contoh 2 routers, R1 dan R2, yang terhubung via Ethernet. Interface Loopback melakukan “advertise” RIP dan IGRP pada kedua router. Terlihat bahwa IGRP lebih disukai (preferred) daripada RIP pada tabel routing karena administrative distance-nya 100.
R1#show ip route

Gateway of last resort is not set

172.16.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 172.16.1.0 is directly connected, Ethernet0
I 10.0.0.0/8 [100/1600] via 172.16.1.200, 00:00:01, Ethernet0
C 192.168.1.0/24 is directly connected, Loopback0

R2#show ip route

Gateway of last resort is not set

172.16.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 172.16.1.0 is directly connected, Ethernet0
C 10.0.0.0/8 is directly connected, Loopback0
I 192.168.1.0/24 [100/1600] via 172.16.1.100, 00:00:33,
Agar router R1 lebih memilih RIP daripada IGRP, ubah distance seperti dibawah ini:
R1(config)#router rip
R1(config-router)#distance 90
Sekarang lihat pada routing tabel. Router lebih memilih RIP. Router melihat RIP dengan AD 90, walaupun defaultnya 120. Catatan, bahwa nilai baru AD hanya untuk router proses dari single router (dalam hal ini R1). R2 masih memiliki IGRP dalam routing tabelnya.
R1#show ip route

Gateway of last resort is not set

172.16.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 172.16.1.0 is directly connected, Ethernet0
R 10.0.0.0/8 [90/1] via 172.16.1.200, 00:00:16, Ethernet0
C 192.168.1.0/24 is directly connected, Loopback0

R2#show ip route

Gateway of last resort is not set

172.16.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 172.16.1.0 is directly connected, Ethernet0
C 10.0.0.0/8 is directly connected, Loopback0
I 192.168.1.0/24 [100/1600] via 172.16.1.100, 00:00:33,
Tidak ada panduan secara umum merubah AD, karena kebutuhan setiap jaringan berbeda dan bervariasi. Anda harus menentukan matrix AD yang sesuai untuk jaringan secara keseluruhan.

Penerapan lain Administrative Distance
Salah satu alasan merubah nilai administrative distance adalah ketika anda menggunakan Routing Static untuk membackup routing lain seperti IGP. Hal ini digunakan untuk mengaktifkan link backup ketika primay link down/fail.

Contoh, anda menggunakan routing tabel R1. Dalam hal ini terdapat line ISDN yang berfungsi sebagai backup jika link utama/primary down/fail. Berikut contoh “Floating Static” untuk rute ini:
ip route 10.0.0.0 255.0.0.0 Dialer 1 250

!— Note: The Administrative Distance is set to 250. 
Jika interface Ethernet down/fail, atau secara manual dijatuhkan (shutdown) pada interface Ethernet, “floating static route” segera beraksi dalam tabel routing. Semua traffic yang menuju network 10.0.0.0/8 selanjutnya akan melalui interface Dialer 1 sebagai link backup. Berikut tabel routing setelah primary link down:
R1#show ip route
Gateway of last resort is not set
172.16.0.0/24 is subnetted, 1 subnets
C 172.16.1.0 is directly connected, Ethernet0
S 10.0.0.0/8 is directly connected, Dialer1
C 192.168.1.0/24 is directly connected, Loopback0


Sumber :  http://www.ecgalerycomputer.co.cc/2010/07/administrative-distance-ad-pada-routing.html

Rabu, 13 Oktober 2010

Default Routing

Router adalah perangkat yang memutuskan jalur mana yang dipilih untuk mengirim paket data untuk mendapatkan satu langkah lebih dekat ke tujuan, dan kemudian mengirimkannya di sana.

Dalam rangka untuk membuat keputusan ini, router melihat alamat tujuan pada paket dan kemudian berkonsultasi daftar aturan diprogram ke router oleh orang yang mengaturnya. Jika tidak ada aturan eksplisit meliputi paket ini - jika router tidak diprogram dengan sebuah aturan tentang bagaimana untuk rute paket ke tujuan tertentu - maka router mengirimkan paket ke rute default.
Dengan kata lain, rute default adalah tujuan bahwa suatu paket dikirim ke jika router tidak memiliki petunjuk untuk mengirim di tempat lain.
Sebagai contoh, pertimbangkan sebuah router rumah sederhana yang menghubungkan jaringan rumah Anda ke Internet. router ini akan memiliki dua aturan routing - satu untuk komputer pada jaringan internal Anda, dan default route. Rute standar akan mengirim paket hulu ke ISP Anda. Sehingga setiap paket yang tidak akan komputer lain di rumah Anda akan selalu dikirim ke Internet.


Routing default secara actual menggunakan format :
  • ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 [next-hop-address | outgoing interface ]
  • Mask 0.0.0.0

Secara logika jika kita AND-kan dengan IP address tujuan selalu menunjuk ke jaringan 0.0.0.0. Jika paket tidak cocok dengan rute yang ada dalam table routing, maka paket akan dirutekan ke jaringan 0.0.0.0.
Di bawah ini adalah langkah-langkah untuk mengkonfigurasi routing default:
  •  Langkah 1 – masuk mode global configuration.
  •  Langkah 2 – ketik perintah ip route dengan 0.0.0.0 sebagi prefix dan 0.0.0.0 sebagai mask.
    Alamat tambahan untuk routing default dapat berupa address dari local interface yang terhubung langsung ke jaringan luar atau IP address dari next-hop router.
  • Langkah 3 – keluar dari mode global config.
  • Langkah 4 – gunakan perintah copy running config startup-config untuk menyimpan konfigurasi yang sedang jalan ke NVRAM.


Packet Tracer Program Simulasi Jaringan yang Handal



Cisco Packet Tracer merupakan program Simulasi Jaringan yang handal yang memungkinkan siswa untuk bereksperimen dengan perilaku jaringan dan bertanya dengan pertanyaan "bagaimana jika". Sebagai bagian integral dari pengalaman belajar yang komprehensif Networking Academy, Packet Tracer menyediakan simulasi, visualisasi, authoring, penilaian, dan kemampuan kolaborasi dan memfasilitasi proses belajar mengajar  dari konsep teknologi yang kompleks.

Packet Tracer menyediakan peralatan fisik di kelas dengan memungkinkan siswa untuk menciptakan jaringan dengan hampir tidak terbatas jumlah perangkat, mendorong praktik, penemuan, dan pemecahan masalah. Lingkungan belajar simulasi berbasis membantu siswa mengembangkan keterampilan abad 21 seperti pengambilan keputusan, berpikir kreatif dan kritis, dan pemecahan masalah.


Packet Tracer melengkapi kurikulum Networking Academy, memungkinkan instruktur dengan mudah mengajar dan menunjukkan konsep-konsep teknis yang rumit dan desain
Sistem Jaringan . Dengan Packet Tracer, instruktur dapat menyesuaikan kegiatan individu atau multiuser. Siswa dapat membangun, mengkonfigurasi, dan memecahkan permasalahan pada jaringan menggunakan peralatan virtual dan koneksi simulasi, sendiri atau bekerja sama dengan siswa lain. Yang paling penting, Packet Tracer membantu siswa dan instruktur menciptakan "dunia jaringan" mereka sendiri virtual untuk eksplorasi, eksperimentasi, dan penjelasan tentang konsep jaringan dan teknologi.

Seluruh kegiatan dalam Packet Tracer termasuk dalam CCNA Discovery, CCNA Exploration dan kurrikulum CCNA Security untuk menyediakan pengalaman belajar yang kaya akan Teknologi Jaringan.


Bagi yang ingin menDownload Paket Tracer 5.3 Cisco silahkan klik di Sini

Minggu, 03 Oktober 2010

Static Routing




Apa yg dimaksud dengan static routing ?, static routing adalah salah satu cara untuk membuat table routing secara manual.
Static routing ini berguna untuk jaringan sederhana yg menggunakan beberapa router dan juga untuk menghemat penggunaan bandwidth.
Bagaimana cara membuat static routing ???
Dalam Cisco Router, static routing secara default sudah dalam posisi enable, jadi jika ingin membuat IPstatic routing cukup dengan mengetikkan perintah :
Router(config)#ip route <network destination id> <subnet mask> <default gateway> <administrative distance>
apa itu <network destination id> ??? adalah alamat jaringan yg dituju
apa itu <subnet mask> ??? adalah subnet mask dari jaringan yg dituju
apa itu <default gateway> ??? adalah IP address Gateway, biasanya IP address router yg berhubunganlangsung.
Apa itu <administrative distance> ??? adalah nilai 0-255 yg diberikan pada routing. Bertambah rendah nilai yg diberikan bertambah tinggi kegunaannya. Jika tidak diberikan, nilai default akan dipakai. Nilai default untuk directly connected (C) =0 dan statically connected (S) =1.
Contoh : Router0(config)# ip route 192.168.12.0 255.255.255.0 202.200.100.2
Study kasus, terdapat 3 router yg menghubungkan 4 IP Network yg berbeda, dimana masing-2x pc client harus dapat berkomunikasi satu dengan lainnya. Gimana configurasi didalamnya ?? supaya semua pc bs terhubung satu dengan lainnya ???
Router0 configuration :
Cab.Jakarta#sh run
Building configuration…
Current configuration : 709 bytes
!
version 12.3
no service password-encryption
!
hostname Cab.Jakarta
!
interface FastEthernet0/0
no ip address
duplex auto
speed auto
shutdown
!
interface FastEthernet0/1
no ip address
duplex auto
speed auto
shutdown
!
interface Serial0/0/0
ip address 202.200.200.1 255.255.255.252
clock rate 64000
!
interface Serial0/0/1
ip address 202.200.100.1 255.255.255.252
clock rate 64000
!
interface Vlan1
no ip address
shutdown
!
ip classless
ip route 192.168.13.0 255.255.255.0 202.200.100.2
ip route 192.168.12.0 255.255.255.0 202.200.100.2
ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 202.200.200.2
ip route 192.168.11.0 255.255.255.0 202.200.200.2
!
!
line con 0
line vty 0 4
login
!
!
end
Cab.Jakarta#
Router1 configuration :
Cab.Bandung#sh run
Building configuration…
Current configuration : 587 bytes
!
version 12.3
no service password-encryption
!
hostname Cab.Bandung
!
interface FastEthernet0/0
ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
duplex auto
speed auto
!
interface FastEthernet0/1
ip address 192.168.11.1 255.255.255.0
duplex auto
speed auto
!
interface Serial0/0/0
ip address 202.200.200.2 255.255.255.252
!
interface Vlan1
no ip address
shutdown
!
ip classless
ip route 202.200.100.0 255.255.255.252 202.200.200.1
ip route 192.168.13.0 255.255.255.0 202.200.100.2
ip route 192.168.12.0 255.255.255.0 202.200.100.2
!
!
line con 0
line vty 0 4
login
!
!
end
Cab.Bandung#
Router2 configuration :
Cab.Bogor#sh run
Building configuration…
Current configuration : 585 bytes
!
version 12.3
no service password-encryption
!
hostname Cab.Bogor
!
!
interface FastEthernet0/0
ip address 192.168.12.1 255.255.255.0
duplex auto
speed auto
!
interface FastEthernet0/1
ip address 192.168.13.1 255.255.255.0
duplex auto
speed auto
!
interface Serial0/0/0
ip address 202.200.100.2 255.255.255.252
!
interface Vlan1
no ip address
shutdown
!
ip classless
ip route 202.200.200.0 255.255.255.252 202.200.100.1
ip route 192.168.10.0 255.255.255.0 202.200.200.2
ip route 192.168.11.0 255.255.255.0 202.200.200.2
!
!
line con 0
line vty 0 4
login
!
!
end
Cab.Bogor#
Ping test dari PC0 to PC7
PC>ping 192.168.13.11
Pinging 192.168.13.11 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.13.11: bytes=32 time=181ms TTL=125
Reply from 192.168.13.11: bytes=32 time=227ms TTL=125
Reply from 192.168.13.11: bytes=32 time=264ms TTL=125
Reply from 192.168.13.11: bytes=32 time=302ms TTL=125
Ping statistics for 192.168.13.11:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 181ms, Maximum = 302ms, Average = 243ms
Ping test dari PC0 to PC7
PC>ping 192.168.11.10
Pinging 192.168.11.10 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.11.10: bytes=32 time=258ms TTL=125
Reply from 192.168.11.10: bytes=32 time=291ms TTL=125
Reply from 192.168.11.10: bytes=32 time=220ms TTL=125
Reply from 192.168.11.10: bytes=32 time=237ms TTL=125
Ping statistics for 192.168.11.10:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 220ms, Maximum = 291ms, Average = 251ms

Sumber : http://www.baqare.com/index.php/static-routing